Humor Gus Dur PArt 1

Written By roinah on Thursday, December 8, 2011 | 5:52 AM


1. Humor Pesantren

Selain dikenal sebagai tokoh pluralis, mantan Presiden Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang humoris. Banyak celetukan, guyonan, dan tanggapannya atas peristiwa dan masalah pelik membuat masyarakat yang keningnya berkerut, dengan refleks menarik ujung bibir dan membentuk seulas senyuman.

Bahkan Suatu saat, ketika ditanya tentang "hobinya" ini, bagi Gus Dur, humor sudah menjadi makanan sehari-harinya.

"Gus, kok suka humor terus sih?" tanya seseorang, yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti.

"Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari," jelasnya. "Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat," sambungnya.

2. Prof
Gus Dur bercerita bahwa ada temannya dari kampung terpilih sebagai anggota DPR. Setelah di DPR, teman-temannya memanggil dia dengan sebutan 'prof'. Teman Gus Dur itu jelas heran bukan kepalang. Sebab, dia tidak pernah mengajar, bukan dosen, tapi kok selalu dipanggil 'prof'.

"Setelah dicek ke sana-sini, ternyata prof yang dimaksud oleh teman-temannya itu bukan profesor. Tapi, provokator," kata Chandra menirukan Gus Dur. Chandra pun dibuat Gus Dur terpingkal-pingkal dengan lelucon itu.


3. Imam dan Da’i
Di berbagai forum, Gus Dur memang sering memunculkan guyonan-guyonan yang membuat orang-orang tertawa. Dalam acara KickAndy! yang pernah disiarkan MetroTV, Gus Dur juga pernah memunculkan lelucon.

"Coba saya tanya, adakah dalil yang membolehkan seorang dai menangkap seorang imam? Tapi, ini benar-benar terjadi di Indonesia. Dai yang menangkap itu adalah Da'i Bachtiar (Kapolri saat itu-Red) dan yang ditangkap adalah Imam Samudra," kata Gus Dur terkekeh.

4. Lelucon Gus Dur Soal Zarima

Bukan Gus Dur kalau tidak bisa membuat lelucon segar. Mau tahu apa doa yang ternyata begitu membekas di hati Gus Dur? Bukan minta didoakan agar bisa jadi presiden lagi atau doa agar kesehatannya cepat pulih.

Doa yang membuat dirinya terkesan adalah doa yang disampaikan seorang kyai agar anak artis Zarima, bisa segera bertemu bapak kandungnya. Gus Dur pun bercerita, dalam satu pertemuan bersama seorang kiai lain di Jatim, yang tidak disebutkan namanya, keduanya saling mempersilakan untuk memimpin doa. "Silakan sampeyan saja yang mimpin doa, saya ikut mengaminkan saja," kata Gus Dur mempersilakan kiai itu.

Maka berdoalah mereka. Dan ternyata di dalam salah satu butir doa itu terucap,"Ya Allah, mohon segera Engkau pertemukan anaknya Zarima dengan bapak kandungnya. Ya saya kemudian juga cuma bilang, 'amiin'. ," tutur Gus Dur disambut tawa hadirin. Gus Dur tidak menjelaskan apa maksudnya


5. Humor NU

Seperti saat menggambarkan fanatisme orang NU, bagi Gus Dur, ada tiga tipe orang NU. "Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," jelasnya tentang jenis yang pertama.

Jenis yang kedua adalah mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, Itu namanya orang gila NU. "Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," kata Gus Dur sambil terkekeh saat itu.

0 comments: